(At-Talaq : 2 - 3)
Keizinan dari Allah diperoleh lagi untuk saya menarikan jemari di Wadi al Qurra', Alhamdulillah. Melihat kepada kehidupan sebagai manusia, sahabat-sahabat sekalian, kepada saya sendiri terutamanya, ia berkitar tentang pelbagai perkara, dan setiap perkara itulah yang bakal mentarbiah diri untuk lebih bersedia dengan hari-hari muka. Pendidikan kehidupan ini adalah tarbiah yang tidak langsung dari Allah, adakalanya ia sangat seronok, adakalanya ia sangat memilukan, adakalanya ia amat mengelirukan sehingga membuat kita buntu.
Dalam meniti pelbagai ragam kehidupan, ada masanya ia menuntut untuk kita membuat pilihan. Saya senang hati mengatakan sememangnya hidup ini kitarannya tidak lari daripada menuntut kita untuk membuat pilihan, dengan pilihan itulah yang bakal membuat kita sedih, gembira, atau bertambah keliru. Hidup ini adalah pilihan, bagaimana kita mahu hidup, dengan suka, duka atau lainnya, yang memilihnya adalah diri sendiri. Berbicara soal pilihan, adakalanya ia hanya untuk diri sendiri, ada masanya ia perlu melibatkan yang lain, ikutlah situasi, dan pertimbangkanlah sebaiknya.
Qurra' yang dikasihi,
- Membuat istikharah dalam keadaan betul-betul mengharap, mendapat petunjuk dan mengikutinya dengan keyakinan yang penuh, merealisasikan ayat FAIZA AZAMTA, FATAWAKKAL 'ALALLAH!, setelah mendapat keyakinan teguhkan pendirian dan bertawakkallah kepada Allah. Jika istikharah, inilah yang sepatutnya dilakukan, jangan diragukan petunjuk Allah, telah dilorongkan kita terhadap sesuatu, maka ambillah, jangan biar nafsu dan perasaan menguasai.
- Membuat istikharah dalam keadaan betul-betul mengharap, akhirnya diberi satu petunjuk, tetapi tidak sesuai dengan apa yang kita mahu, maka kita mengenepikan ia. Inilah yang bakal menimbulkan kecelakaan yang besar, memohon petunjuknya, tetapi mudah-mudah saja menolak keputusan dari Allah kerna hati tidak suka terhadap perkara yg ditunjukkan, jadi apa gunanya beristikharah, adakah ia sekadar penyedap kata, bila ditanya org, boleh lah menjawab, ya, saya sudah istikharah!
- Membuat istikharah dalam keadaan mahu tidak mahu, hanya pelengkap syarat saja. Maka jika ini yang dilakukan, jadi apa kita sangka Petunjuk Allah sesuatu barang ciciran yang boleh diperoleh di tepian jalan? Usahlah bersusah payah jika ini keadaannya.
- Membuat istikharah sedangkan sudah cenderung benar terhadap sesuatu, nafsu dan perasaan sudah pun mengatakan ya pada awalnya lagi, maka natijahnya nanti biasanya akan sesuailah dengan nafsu dan gelojak perasaan semata. Maksudnya disini, membuat istikharah tetapi tidak mengharap sepenuhnya pada Allah, maka keputusan yang diperoleh nanti hanyalah mengikut apa yg dimahukan nafsu dan perasaan semata.
- Membuat istikharah dan diberikan petunjuk, cumanya hati masih ragu, maka cubalah ulangi istikharah itu agar hati benar-benar mantap, pintalah keyakinan dengan sebenar-benarnya, jangan ragu lagi selepas itu, jangan biarkan kita salah seorang yang menolak hidayah Allah!
Kepastian dan keyakinan yang timbul di dalam hati juga adalah bentuk ilham serta petunjuk Allah. Ia akan membuatkan kita berasa yakin dalam membuat sesuatu keputusan, carilah keyakinan dan kepastian itu. Selain itu, petunjuk dan ilham dari Allah juga datang dalam bentuk keadaan serta suasana, dalam keadaan tidak disangka, dihadirkan kita dengan satu keadaan, memandu kita ke arah sesuatu, memudahkan bukan menyusahkan, maka itu jua salah satu cara Allah membantu hambaNya membuat pilihan.
Sebenarnya ramai di antara kita yg suka memohon petunjuk, istikharah dan sebagainya, namun ada suatu masalah yang timbul, kita tidak sedar hadirnya petunjuk itu akibat daripada masalah hati dan dosa. Allah telah membuka ruang yang luas untuk kita, memberi petunjuk yang jelas, tetapi hati kita sukar mentafsir, gelap, tidak mampu membaca, melihat saja petunjuk itu berlalu pergi, alangkah meruginya jika ini yang terjadi. Pohonlah jua kepada Allah untuk menjernihkan hati, agar senang dan mudah memahami. Jika sudah nampak, jangan pula biarkan, kita mesti menyahutnya.
Maksud firman Allah SWT :
(An-Nas : 1 - 4)
Maksud firman Allah SWT :
(An-Nisa' : 119)